dalam Menyiapkan Sumber Daya Manusia Handal Menuju Terciptanya Clean and Good Governance
Sylviana Murni
Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA Jakarta
ABSTRAK: Pendidikan mempunyai peranan penting dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Kesadaran akan pentingnya pendidikan sebagai proses mencerdaskan bangsa, telah mendorong masyarakat untuk melakukan upaya perbaikan mutu pendidikan. Manajemen pendidikan menghasilkan manusia pembelajar yang merupakan human capital dan memiliki keterkaitan erat dengan kompetensi dan talent management yang berkontribusi pada organisasi belajar.
Organisasi belajar berimplikasi terhadap lahirnya SDM yang profesional dan dapat mewujudkan karakteristik good governance. Menata kembali sistem kelembagaan dan ketatalaksanaan penyelengaraan negara dengan memperbaiki sistem pengawasan dan mempercepat penerapan e-government pada setiap instansi pelayanan publik merupakan prasyarat percepatan terwujudnya clean and good governance.
KATA KUNCI: e-learning, sumber daya manusia, clean and good governance
PENDAHULUAN
Pendidikan sebagai bagian dari produk budaya manusia secara terus-menerus berkembang dalam rangka mengubah dan memenuhi perkembangan zaman. Dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, pendidikan merupakan faktor prioritas yang perlu dibangun dan ditingkatkan mutunya. Para pendiri Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), telah memasukkan dan merumuskan arti pentingnya pendidikan dalam Undang-Undang Dasar 1945 sebagai dasar dari segala peraturan perundang-undangan di Indonesia sebagaimana tercantum dalam Pasal 31 bahwa ”Setiap warga negara Indonesia berhak untuk mendapatkan pendidikan”. Hal ini berarti bahwa Undang-Undang Dasar 1945 menyiratkan betapa pentingnya pendidikan bagi pengembangan dan peningkatan kualitas manusia Indonesia.
Pendidikan mempunyai peranan penting dalam meningkatkan kualitas modal insani, yaitu Sumber Daya Manusia (SDM). Kesadaran akan pentingnya pendidikan sebagai proses mencerdaskan bangsa telah mendorong masyarakat untuk melakukan upaya perbaikan mutu pendidikan. Tiga tantangan besar yang dihadapi dunia pendidikan di Indonesia pada saat ini.
Pertama, sebagai akibat dari krisis ekonomi, dunia pendidikan dituntut untuk dapat mempertahankan hasil-hasil pembangunan pendidikan yang telah dicapai.
Kedua, untuk mengantisipasi era global, dunia pendidikan dituntut mempersiapkan SDM yang kompeten agar mampu bersaing dalam pasar kerja global.
Ketiga, sejalan dengan diberlakukannya otonomi daerah, perlu dilakukan perubahan dan penyesuaian sistem pendidikan nasional sehingga dapat mewujudkan proses pendidikan yang lebih demokratis dengan memperhatikan keberagaman kebutuhan peserta didik dan daerah serta mendorong peningkatan partisipasi masyarakat (dalam Sylviana Murni, 2005).
Seorang ahli filsafat Emmanuel Kant mengatakan bahwa pendidikan adalah pangkal ilmu pengetahuan yang menjadi pokok dan pangkal dari segala kehidupan (dalam Sylviana Murni, 2007a). Oleh karena itu, betapa pentingnya pendidikan dalam mencapai masyarakat yang mandiri dalam abad yang penuh tantangan global ini. Untuk mencapai SDM tersebut diperlukan pengembangan dan perubahan paradigma bahwa pembangunan akan berhasil apabila ditunjang dengan SDM yang berkualitas. Sebagai suatu pijakan yang mendasar dalam menjalankan suatu kegiatan, cara yang tepat dalam melakukan peningkatan mutu dan kualitas manusia Indonesia adalah dengan cara melakukan investasi pendidikan.
Masalah yang paling sering dan menonjol antara lain “penolakan atas perubahan itu sendiri”. Istilah yang sangat populer dalam manajemen adalah resistensi perubahan (resistance to change). Penolakan atas perubahan tidak selalu negatif karena justru adanya penolakan tersebut
sehingga perubahan tidak dapat dilakukan secara sembarangan. Sumber penolakan atas perubahan yaitu penolakan yang dilakukan oleh individu maupun oleh kelompok atau suatu organisasi (Stephen P. Robbins, 1991). Salah satu permasalahan terkait dengan penyiapan SDM yang berkualitas di era global yaitu belum terciptanya penyelenggaraan manajemen pendidikan berbasis elektronik (e-learning) di berbagai satuan pendidikan dan jajaran penyelenggara pendidikan serta instansi pemerintahan.
Penulisan artikel ini bertujuan sebagai prasyarat dalam pengukuhan jabatan guru besar pada Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA Jakarta dan sekaligus mensosialisasikan manajemen pendidikan berbasis elektronik (e-learning) dalam menyiapkan SDM yang handal menuju terciptanya clean and good governance.
KAJIAN LITERATUR
KUALITAS PENDIDIKAN
Pembangunan pada hakikatnya merupakan upaya untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Pengembangan dan peningkatan SDM
merupakan suatu proses jangka panjang untuk meningkatkan potensi dan efektivitas komponen bangsa, yaitu manusia Indonesia seutuhnya, sebagaimana pada gambar berikut.
Baca Selengkapnya Silahkan Download File Dibawah Ini :
1. File Bentuk PDF
2. File Bentuk DOC
KATA KUNCI: e-learning, sumber daya manusia, clean and good governance
PENDAHULUAN
Pendidikan sebagai bagian dari produk budaya manusia secara terus-menerus berkembang dalam rangka mengubah dan memenuhi perkembangan zaman. Dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, pendidikan merupakan faktor prioritas yang perlu dibangun dan ditingkatkan mutunya. Para pendiri Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), telah memasukkan dan merumuskan arti pentingnya pendidikan dalam Undang-Undang Dasar 1945 sebagai dasar dari segala peraturan perundang-undangan di Indonesia sebagaimana tercantum dalam Pasal 31 bahwa ”Setiap warga negara Indonesia berhak untuk mendapatkan pendidikan”. Hal ini berarti bahwa Undang-Undang Dasar 1945 menyiratkan betapa pentingnya pendidikan bagi pengembangan dan peningkatan kualitas manusia Indonesia.
Pendidikan mempunyai peranan penting dalam meningkatkan kualitas modal insani, yaitu Sumber Daya Manusia (SDM). Kesadaran akan pentingnya pendidikan sebagai proses mencerdaskan bangsa telah mendorong masyarakat untuk melakukan upaya perbaikan mutu pendidikan. Tiga tantangan besar yang dihadapi dunia pendidikan di Indonesia pada saat ini.
Pertama, sebagai akibat dari krisis ekonomi, dunia pendidikan dituntut untuk dapat mempertahankan hasil-hasil pembangunan pendidikan yang telah dicapai.
Kedua, untuk mengantisipasi era global, dunia pendidikan dituntut mempersiapkan SDM yang kompeten agar mampu bersaing dalam pasar kerja global.
Ketiga, sejalan dengan diberlakukannya otonomi daerah, perlu dilakukan perubahan dan penyesuaian sistem pendidikan nasional sehingga dapat mewujudkan proses pendidikan yang lebih demokratis dengan memperhatikan keberagaman kebutuhan peserta didik dan daerah serta mendorong peningkatan partisipasi masyarakat (dalam Sylviana Murni, 2005).
Seorang ahli filsafat Emmanuel Kant mengatakan bahwa pendidikan adalah pangkal ilmu pengetahuan yang menjadi pokok dan pangkal dari segala kehidupan (dalam Sylviana Murni, 2007a). Oleh karena itu, betapa pentingnya pendidikan dalam mencapai masyarakat yang mandiri dalam abad yang penuh tantangan global ini. Untuk mencapai SDM tersebut diperlukan pengembangan dan perubahan paradigma bahwa pembangunan akan berhasil apabila ditunjang dengan SDM yang berkualitas. Sebagai suatu pijakan yang mendasar dalam menjalankan suatu kegiatan, cara yang tepat dalam melakukan peningkatan mutu dan kualitas manusia Indonesia adalah dengan cara melakukan investasi pendidikan.
Masalah yang paling sering dan menonjol antara lain “penolakan atas perubahan itu sendiri”. Istilah yang sangat populer dalam manajemen adalah resistensi perubahan (resistance to change). Penolakan atas perubahan tidak selalu negatif karena justru adanya penolakan tersebut
sehingga perubahan tidak dapat dilakukan secara sembarangan. Sumber penolakan atas perubahan yaitu penolakan yang dilakukan oleh individu maupun oleh kelompok atau suatu organisasi (Stephen P. Robbins, 1991). Salah satu permasalahan terkait dengan penyiapan SDM yang berkualitas di era global yaitu belum terciptanya penyelenggaraan manajemen pendidikan berbasis elektronik (e-learning) di berbagai satuan pendidikan dan jajaran penyelenggara pendidikan serta instansi pemerintahan.
Penulisan artikel ini bertujuan sebagai prasyarat dalam pengukuhan jabatan guru besar pada Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA Jakarta dan sekaligus mensosialisasikan manajemen pendidikan berbasis elektronik (e-learning) dalam menyiapkan SDM yang handal menuju terciptanya clean and good governance.
KAJIAN LITERATUR
KUALITAS PENDIDIKAN
Pembangunan pada hakikatnya merupakan upaya untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Pengembangan dan peningkatan SDM
merupakan suatu proses jangka panjang untuk meningkatkan potensi dan efektivitas komponen bangsa, yaitu manusia Indonesia seutuhnya, sebagaimana pada gambar berikut.
Baca Selengkapnya Silahkan Download File Dibawah Ini :
1. File Bentuk PDF
2. File Bentuk DOC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar