Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
- BAB I. PENDAHULUAN
- Latar Belakang
 - Ruang Lingkup Masalah
 - Perumusan Masalah
 - Tujuan
 - Hasil yang Diharapkan
 - Kegunaan
 
 - Latar Belakang
 - BAB II. PENGEMBANGAN MODEL
- Landasan Hukum
 - Landasan Empiris
 - Landasan Teori
- Kemiskinan dan Ciri-cirinya
 - Pendidikan Layanan Khusus dan Kurikulum
 - Sekolah Menengah Atas
 - Sekolah Menengah Kejuruan
 
 - Kemiskinan dan Ciri-cirinya
 
 - Landasan Hukum
 - BAB III. STRATEGI PENGEMBANGAN
- Pengembangan KTSP
 - Penekanan dalam Pengembangan KTSP
- Prinsip Pengembangan KTSP
 - Karakteristik Peserta Didik
 - Perlakuan Khusus
 - Tujuan Akhir
 
 - Prinsip Pengembangan KTSP
 - Pengembangan Selanjutnya.
 - Diagram Pengembangan Kurikulum PL Sosial Ekonomi Rendah
 
 - Pengembangan KTSP
 - BAB IV. METODOLOGI
- Strategi Pelaksanaan Kegiatan
 - Strategi Kegiatan
 - Unsur yang Terlibat
 
 - Strategi Pelaksanaan Kegiatan
 
- BAB I PENDAHULUAN
- Latar Belakang
- Pendidikan  adalah  hak  seluruh  anak  bangsa,  tanpa  kecuali!  Karena  hal  ini menyangkut nasib generasi bangsa, yang juga menyangkut harkat dan martabat bangsa kita di masa depan agar menjadi masyarakat yang cerdas. Mencerdaskan anak bangsa bukanlah  pekerjaan  mudah,  karena  untuk  mencerdaskan  mereka  yang  berjumlah puluhan juta, bahkan ratusan juta,  apalagi dengan kondisi geografis, sosial ekonomi, dan kultur yang berbeda-beda.
 - Pendidikan  bermutu  tinggi  memang  membutuhkan  biaya  yang  tidak  sedikit, namun  di  sisi  lain  tidak  sedikit  masyarakat  yang  mengharapkan  pendidikan  gratis! Demikian  juga  harapan  sebagian  pejabat  pemerintah  dan  tokoh  masyarakat  yang peduli  pada  nasib  anak  bangsa.  Keinginan  masyarakat  miskin  untuk  mengenyam pendidikan bermutu adalah suatu hal keinginan yang wajar. Di pihak lain, masyarakat miskin/tidak mampu bukannya tidak memiliki kemauan, tetapi memang tidak mampu membayar biaya pendidikan yang tinggi. Untuk itu diperlukan sebuah solusi.
 - Untuk  mencapai  pendidikan  bermutu  tinggi  mutlak  diperlukan  sumber  daya
pendidikan yang lengkap dan representatif. Sumber daya pendidikan demikian memerlukan anggaran sangat besar. Namun kemampuan pemerintah masih terbatas, di sisi lain masih banyak masyarakat kita berkondisi sosial ekonomi sangat rendah.
 - Dari  hasil  Survei  Sosial  Ekonomi  Nasional  (Susenas)  pada  Maret  2006  oleh
Badan Pusat Statistik (BPS), angka kemiskinan membengkak menjadi 39,05 juta jiwa atau 17,75 persen, dari Susenas 2005 berjumlah 35,10 juta atau 15,97 persen. Persentase penduduk miskin antara daerah perkotaan dan pedesaan tidak banyak berubah. Pada bulan Maret 2006, sebagian besar (63,41 persen) penduduk miskin berada di daerah pedesaan.
 - Meningkatnya  kemiskinan  di  Indonesia  berdampak  pada  semakin  tingginya
anak putus sekolah, karena (sebagian dari) mereka (tidak mampu membayar uang sekolah dan sebagian lain) harus mengutamakan bekerja untuk membantu kondisi ekonomi keluarganya. Pendidikan menjadi kurang penting menurut kelompok masyarakat ini. 
Gambaran Selengkapnya Silahkan DOWNLOAD DISINI File Bentuk PDF
Gambaran Selengkapnya Silahkan DOWNLOAD DISINI File Bentuk DOC - Pendidikan  adalah  hak  seluruh  anak  bangsa,  tanpa  kecuali!  Karena  hal  ini menyangkut nasib generasi bangsa, yang juga menyangkut harkat dan martabat bangsa kita di masa depan agar menjadi masyarakat yang cerdas. Mencerdaskan anak bangsa bukanlah  pekerjaan  mudah,  karena  untuk  mencerdaskan  mereka  yang  berjumlah puluhan juta, bahkan ratusan juta,  apalagi dengan kondisi geografis, sosial ekonomi, dan kultur yang berbeda-beda.
 
بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمـَنِ الرَّحِيمِ
Shahih Bukhari
-Imam Bukhari-
Kitab Puasa
Bab 18: Mengakhirkan Sahur[ 9 ]
(Saya berkata, "Dalam bab ini Imam Bukhari meriwayatkan dengan isnadnya hadits Sahl yang tertera pada nomor 323 di muka.")
[9] Demikianlah judul yang asli. Di dalam naskah al-Hafizh disebutkan Bab Ta'jilis-Sahur, dan ia berkata, "Ibnu Baththal berkata, 'Kalau bab ini diberi judul Bab Ta'khiris Sahur, niscaya bagus. Maghlathay memberi komentar bahwa dia menjumpai di dalam naskah lain dari al-Bukhari Bab Ta'khiris-Sahur. Tetapi, saya sama sekali tidak melihat hat itu di dalam naskah at Bukhari yang ada pada kami." - Latar Belakang
 

Tidak ada komentar:
Posting Komentar