Minggu, September 06, 2009

NASKAH AKADEMIK KAJIAN KEBIJAKAN KURIKULUM SD

NASKAH AKADEMIK KAJIAN KEBIJAKAN KURIKULUM SD
KATA PENGANTAR
ABSTRAK
DAFTAR ISI
  1. BAB I PENDAHULUAN
    1. latar Belakang
    2. Landasan Yuridis
    3. Tujuan
  2. BAB II LANDASAN TEORETIS
    1. Pendidikan Dasar: Esensi dan Karakteristiknya
    2. Praktek Pendidikan Dasar di Indonesia
    3. Pengembangan Kurikulum Pendidikan Dasar Di Masa Depan
  3. BAB III TEMUAN KAJIAN DAN PEMBAHASAN
    1. Hasil Kajian Dokumen Standar Isi
    2. Hasil Kajian Lapangan Implementasi Standar Isi
  4. BAB IV KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
    1. Kesimpulan
    2. Rekomendasi
    3. REFERENSI
  1. BAB I PENDAHULUAN
    1. LATAR BELAKANG
      1. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat serta globalisasi yang dewasa ini terjadi berdampak positif dan negatif terhadap kehidupan masyarakat, baik kehidupan individu maupun sosial kemasyarakatan. Dampak positif dari perkembangan iptek dan globalisasi tersebut adalah terbukanya peluang pasar kerja sesuai dengan kebutuhan masyarakat
        dan negara. Sedangkan dampak negatifnya adalah terjadinya perubahan nilai dan norma kehidupan yang seringkali kontradiksi dengan norma dan nilai kehidupan yang telah ada di masyarakat.
      2. Dalam konteks inilah pendidikan, khususnya pendidikan dasar, berperan sangat penting untuk memelihara dan melindungi norma dan nilai kehidupan positif yang telah ada di masyarakat suatu negara dari pengaruh negatif perkembangan iptek dan globalisasi. Proses pendidikan yang benar dan bermutu akan memberikan bekal dan kekuatan untuk memelihara
        ”jatidiri” dari pengaruh negatif globalisasi, bukan hanya untuk kepentingan individu peserta didik, tetapi juga untuk kepentingan kehidupan masyarakat dan negara yang lebih baik.
      3. Oleh karena proses pendidikan itu terjadi di masyarakat, dengan menggunakan berbagai sumber daya masyarakat dan untuk masyarakat, maka pendidikan dituntut untuk mampu memperhitungkan dan melakukan antisipasi terhadap kebutuhan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, sosial, ekonomi, politik, dan kenegaraan secara simultan. Pengembangan pendidikan untuk kepentingan masa depan bangsa dan negara yang lebih baik perlu dirancang secara terpadu sejalan dengan aspek-aspek tersebut di atas, sehingga pendidikan merupakan wahana pengembangan sumber daya manusia yang mampu menjadi ”subyek” pengembangan iptek dan globalisasi. Selain itu, pengembangan pendidikan secara mikro harus selalu memperhitungkan individualitas atau karakteristik perbedaan antar individu peserta didik pada setiap jenjang dan jenis pendidikan. Dengan demikian, kerangka acuan pemikiran dalam penataan dan pengembangan kurikulum pendidikan dasar harus mampu mengakomodasi berbagai pandangan tentang esensi dan fungsi pendidikan dasar
        secara selektif, sehingga terdapat keterpaduan dalam pemahaman terhadap pendidikan dasar.
      4. Dengan pemahaman yang sinergis terhadap esensi dan fungsi pendidikan dasar tersebut, diharapkan masa depan pendidikan dasar di Indonesia akan lebih efektif dan lebih bermutu dalam penataannya, sehingga memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pembentukan insan Indonesia yang cerdas dan kompetitif.

      Gambaran Selengkapnya Silahkan DOWNLOAD DISINI File Bentuk PDF
      Gambaran Selengkapnya Silahkan DOWNLOAD DISINI File Bentuk DOC

    ِسْمِ اللّهِ الرَّحْمـَنِ الرَّحِيمِ
    Shahih Bukhari
    -Imam Bukhari-
    Kitab Keutamaan Lailatul Qadar

    Bab 1: Keutamaan Lailatul Qadar Allah berfirman, "Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam kemuliaan. Dan, tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar."(al-Qadr: 1-5)
    Ibnu 'Uyainah berkata, "Apa yang disebutkan di dalam AI-Qur'an dengan kata 'Maa adraaka' 'apakah yang telah memberitahukan kepadamu' sesungguhnya telah diberitahukan oleh Allah. Apa yang disebutkan dengan kata kata 'Maa yudriika' 'apakah yang akan memberitahukan kepadamu', maka Allah belum memberitahukannya."[1]
    (Saya berkata, "Dalam bab ini Imam Bukhari meriwayatkan dengan isnadnya hadits Abu Hurairah yang tertera pada nomor 26 di muka.")
    [1] Di-maushul-kan oleh Muhammad bin Yahya bin Abu Umar di dalam Kitab Al-Iman, "Telah diinformasikan kepada kami oleh Sufyan bin Uyainah. Lalu, ia menyebutkan riwayat itu."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar