WACANA
MURID YANG BAIK DAN MASA DEPAN BANGSA
Ada sebuah pepatah Amerika yang berarti " Anda dapat menggiring seekor kuda menuju air, tetapi Anda tidak dapat membuatnya minum air" Demikian pula halnya dengan murid. Guru hanya bisa membimbing murid untuk berkenalan dengan pengetahuan. Tak seorang guru pun yang dapat membuat seorang murid untuk mempelajari ilmu pengetahuan tersebut kalau murid tidak menghendakinya. Pada waktu seorang anak berumur 4 atau 5 tahun mulai berkenalan dengan sekolah, Empat bulan kemudian si anak menerima rapor tentang kemampuannya. Untuk pertama kalinya si anak
menerima rapor tentang kemampuannya. Untuk pertama kalinya si anak diukur dengan nilai. Kalau angka yang di rapor baik, ayah dan ibunya akan senang, tetapi kalau jelek akan marah. Kini si anak tahu, bahwa di sekolah ia harus mencari nilai yang bagus, bukan mengejar ilmu. Ia harus mengingat -ingat perkataan guru. Ia harus mengerjakan persis seperti guru agar nilainya bagus. Dari usia muda, si anak belajar tergantung pada guru, untuk mencari nilai dan bukan kepandaian yang sesungguhnya.
Sebenarnya ilmu tidak hanya di dalam kelas dan monopoli guru. Sekolah hanyalah satu di antara berbagai tempat untuk belajar, Koran, buku, majalah,radio, TV, orang dewasa, teman-teman merupakan guru dan sumber yang dapat digali untuk memperkaya pengetahuan.
Satu ciri murid yang baik adalah bisa belajar sendiri. Artinya murid bisa mengembangkan apa yang diperoleh dari sekolah melalui bacaan, bertanya secara kritis dan berusaha mencari jawaban untuk ingin tahunya. Murid yang baik adalah murid yang punya inisiatif sendiri.
Anak-anak inilah tumpuan bangsa. Kalau anak- anak ini sejak kecil oleh orang tuanya dilatih bersikap mandiri, bekerja keras untuk mencari suatu prestasi dan di kelas juga dididik untuk menjadi murid yang aktif berpartisipasi, mereka akan menjadi "bibit unggul" bangsa kita.
Kompas, 5 Agustus 1986
Oleh: Wuri Sujatmiko
EBTANAS-SMP-88-01
Wacana di atas terdiri atas ...
Dalam wacana di atas dijelaskan " murid yang baik" adalah ...
EBTANAS-SMP-88-03
Sumber pengetahuan itu luas dan bukan hanya di sekolah Maksud ini dicantumkan dalam ...
EBTANAS-SMP-88-04
Pada paragraf pertama dilukiskan ...
EBTANAS-SMP-88-05
Bila kita perhatikan wacana di atas termasuk ...
EBTANAS-SMP-88-06
Manakah kelompok kata di bawah ini yang merupakan kata dasar?
1.Dalam Bentuk PDF
2.Dalam Bentuk DOC
Riyadhus Shalihin
-Imam An-Nawawi-
Beliau صلی الله عليه وسلم bersabda: "Yaitu orang yang bertaqwa di antara engkau semua.
Orang-orang berkata: "Bukan ini yang kita tanyakan." Beliau صلی الله عليه وسلم, menjawab: "Kalau begitu ialah Nabi Yusuf, ia adalah Nabiullah, putera Nabiullah dan inipun putera Nabiullah pula dan ini adalah putera khalilullah - kekasih Allah yakni bahwa Nabi Yusuf itu adalah putera Nabi Ya'qub putera Nabi Ishaq putera Nabi Ibrahim yaitu Khalilullah."
Orang-orang berkata lagi: "Bukan ini yang kita tanyakan." Beliau صلی الله عليه وسلم menjawab pula: "Jadi tentang orang-orang yang merupakan pelikan-pelikan - pembesar-pembesar - dari bangsa Arab yang engkau semua tanyakan padaku? Orang-orang yang merupakan pilihan di antara bangsa Arab itu di zaman Jahiliyah, itu pulalah yang merupakan orang-orang pilihan di zaman Islam, jikalau mereka mengerti hukum-hukum agama." (Muttafaq 'alaih)
Lafaz Faquhuu jika dibaca dengan didhammahkan qafnya adalah masyhur, tetapi ada yang mengatakan dengan mengkasrahkan qaf, lalu dibaca Faqihuu, artinya ialah "mengerti akan hukum-hukum syara'."
menerima rapor tentang kemampuannya. Untuk pertama kalinya si anak diukur dengan nilai. Kalau angka yang di rapor baik, ayah dan ibunya akan senang, tetapi kalau jelek akan marah. Kini si anak tahu, bahwa di sekolah ia harus mencari nilai yang bagus, bukan mengejar ilmu. Ia harus mengingat -ingat perkataan guru. Ia harus mengerjakan persis seperti guru agar nilainya bagus. Dari usia muda, si anak belajar tergantung pada guru, untuk mencari nilai dan bukan kepandaian yang sesungguhnya.
Sebenarnya ilmu tidak hanya di dalam kelas dan monopoli guru. Sekolah hanyalah satu di antara berbagai tempat untuk belajar, Koran, buku, majalah,radio, TV, orang dewasa, teman-teman merupakan guru dan sumber yang dapat digali untuk memperkaya pengetahuan.
Satu ciri murid yang baik adalah bisa belajar sendiri. Artinya murid bisa mengembangkan apa yang diperoleh dari sekolah melalui bacaan, bertanya secara kritis dan berusaha mencari jawaban untuk ingin tahunya. Murid yang baik adalah murid yang punya inisiatif sendiri.
Anak-anak inilah tumpuan bangsa. Kalau anak- anak ini sejak kecil oleh orang tuanya dilatih bersikap mandiri, bekerja keras untuk mencari suatu prestasi dan di kelas juga dididik untuk menjadi murid yang aktif berpartisipasi, mereka akan menjadi "bibit unggul" bangsa kita.
Kompas, 5 Agustus 1986
Oleh: Wuri Sujatmiko
EBTANAS-SMP-88-01
Wacana di atas terdiri atas ...
- A. 3 paragraf
- B. 4 paragraf
- C. 5 paragraf
- D. 6 paragraf
Dalam wacana di atas dijelaskan " murid yang baik" adalah ...
- A. Murid yang selalu patuh dan duduk tenang di dalam kelas
- B. Murid yang kreatif dan jujur.
- C. Murid yang selalu hendak bicara
- D. Murid yang selalu mencontoh keterangan guru.
EBTANAS-SMP-88-03
Sumber pengetahuan itu luas dan bukan hanya di sekolah Maksud ini dicantumkan dalam ...
- A. Paragraf ke-1
- B. Paragraf ke-2
- C. Paragraf ke-3
- D. Paragraf ke-4
EBTANAS-SMP-88-04
Pada paragraf pertama dilukiskan ...
- A. Guru adalah tempat segala ilmu pengetahuan
- B. Guru adalah orang yang menentukan pandai dan tidaknya murid
- C. Guru adalah orang yang mampu membuat murid untuk mempunyai ilmu tertentu.
- D. Guru adalah pembimbing, pendorong murid untuk memiliki ilmu pengetahuan.
EBTANAS-SMP-88-05
Bila kita perhatikan wacana di atas termasuk ...
- A. Eksposisi
- B. Narasi
- C. Deskripsi
- D. Argumentasi
EBTANAS-SMP-88-06
Manakah kelompok kata di bawah ini yang merupakan kata dasar?
- A. Penduduk - pelajar - peserta
- B. Perintah-pergi-perlu
- C. Pesuruh - perintah - pelari
- D. Penari - penakut -perwira
1.Dalam Bentuk PDF
2.Dalam Bentuk DOC
Riyadhus Shalihin
-Imam An-Nawawi-
Bab 6: Ketaqwaan
Pertama: Dari Abu Hurairah رضي الله عنه, katanya: "Rasulullah صلی الله عليه وسلم ditanya: "Ya Rasulullah, siapakah orang yang semulia-mulianya?" Beliau صلی الله عليه وسلم bersabda: "Yaitu orang yang bertaqwa di antara engkau semua.
Orang-orang berkata: "Bukan ini yang kita tanyakan." Beliau صلی الله عليه وسلم, menjawab: "Kalau begitu ialah Nabi Yusuf, ia adalah Nabiullah, putera Nabiullah dan inipun putera Nabiullah pula dan ini adalah putera khalilullah - kekasih Allah yakni bahwa Nabi Yusuf itu adalah putera Nabi Ya'qub putera Nabi Ishaq putera Nabi Ibrahim yaitu Khalilullah."
Orang-orang berkata lagi: "Bukan ini yang kita tanyakan." Beliau صلی الله عليه وسلم menjawab pula: "Jadi tentang orang-orang yang merupakan pelikan-pelikan - pembesar-pembesar - dari bangsa Arab yang engkau semua tanyakan padaku? Orang-orang yang merupakan pilihan di antara bangsa Arab itu di zaman Jahiliyah, itu pulalah yang merupakan orang-orang pilihan di zaman Islam, jikalau mereka mengerti hukum-hukum agama." (Muttafaq 'alaih)
Lafaz Faquhuu jika dibaca dengan didhammahkan qafnya adalah masyhur, tetapi ada yang mengatakan dengan mengkasrahkan qaf, lalu dibaca Faqihuu, artinya ialah "mengerti akan hukum-hukum syara'."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar