SNMPTN BERLAKUKAN SISTEM PENILAIAN BARU
BANDUNG-Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2009 berlakukan sistem penilaian baru dalam menyeleksi peserta yang akan masuk berupa sistem persentil.
Pada aplikasinya, sistem penilaian ini sangat berbeda dari sistem penilaian pada SNMPTN tahun-tahun sebelumnya yang mengakumulasikan jumlah nilai dari mata pelajaran yang diujikan secara total atau biasa disebut dengan nilai mentah.
- Penjamin Kualitas Panitia Lokal SNMPN 2009 Bandung Ir Adang Surahman MSc PhD, kemarin, mengatakan SNMPTN 2009 memberikan nilai per mata pelajaran yang diujikan secara terpisah.
- Dari penilaian secara terpisah tersebut nantinya akan diberikan rangking dan peserta yang rangking rata-ratanya besar di semua mata pelajaran yang diujikan berpeluang besar lolos. Sedangkan dalam penilaian sebelumnya, peserta yang hanya mahir dalam salah satu mata pelajaran masih memiliki kemungkinan lolos tes masuk.
- Untuk bisa lolos tes masuk, kali ini masing-masing peserta harus bisa mengerjakan semua mata pelajaran yang diujikan karena semua hasil tes akan diperiksa dan dinilai secara terpisah.
- Tujuan dari pemberlakukan sistem persentil adalah untuk menjaring para peserta SNMPTN yang memiliki kemampuan lebih komprehensif. Sebelumnya, banyak kasus peserta yang lolos dan diterima oleh satu jurusan di PTN justru tidak memiliki kemampuan yang mahir sesuai dengan jurusan yang dipilih.
- Potensi Akademik SNMPTN 2009 juga menambahkan satu materi tes yaitu Test Potensi Akademik (TPA) dengan bobot penilaian 30 persen dan 70 persen nilai Tes Potensi Bidang Studi Prediktif (TPBSP). Bentuk TPA sendiri adalah tes kemampuan berpikir secara logis. Tes tersebut berbeda dari psikotes yang harus ditangangi khusus oleh psikolog.
Adang Surahman menjelaskan, TPA bertujuan untuk menjaring peserta SNMPTN dengan menekankan panilaian pada tiga poin, yaitu kemampuan komunikasi, analisis, dan hitungan.TPA merupakan indikator panilaian intelegensia alamiah peserta, selain untuk menjaring siswa yang betul-betul memiliki kemampuan yang konprehensif. - "Tes ini juga berguna sebagai indikator penilaian yang bebas dari kontaminasi bimbingan belajar sebab kebanyakan siswa yang lulus dan bisa mengerjakan soal tes hanya karena hapal rumus yang didapat saat bimbingan belajar saja bukan munrni kemampuan berpikir sendiri."
- Dia menambahkan, TPA juga bertujuan untuk menekan angka drop out (DO) sebab tes ini akan memberikan penialain dan menimbang cocok-tidaknya siswa yang bersangkutan diterima di jurusan yang ia pilih. Alasannya, banyak kasus siswa yang diterima masuk PTN tidak bisa menyelesaikan kuliahnya karena faktor ketidakcocokan dengan jurusan yang dipilih.
- Persentase mahasiwa yang di DO adalah mahasiswa yang masuk lewat jalur SNMPTN setiap tahunnya cenderung tidak menurun. Berbeda dari mahasiswa yang lolos lewat jalur Ujian Saringan Masuk (USM) yang jumlahnya terus menurun meski persentasenya lebih besar.
- Dalam SNMPTN yang akan dilaksanakan 1-2 Juli 2009, selain ada materi tes yang baru ditambahkan seperti TPA, ada juga pengurangan materi yang diujikan, terutama di jurusan IPA. Tes IPA terpadu akan dihilangkan sehingga yang diujikan dalam jurusan IPA hanya Matematika, Kimia, Fisika, dan Biologi. (ant-45)
(Sumber : Suara Merdeka)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar